Pagi
itu Jumat, ratusan warga Cilacap, Jawa Tengah, memadati Pantai Teluk Penyu.
Hujan deras yang sejak pagi mengguyur tidak menyurutkan mereka untuk tetap
menyaksikan prosesi Budaya Sedekah Laut, sebuah tradisi yang dimulai sekitar
tahun 1817 pada masa pemerintahan Bupati Cilacap ke-3, yaitu Tumenggung
Tjakrawerdaya III. Tradisi ini berlangsung setiap tahun yang jatuh pada hari
jumat kliwon bulan suro (penanggalan jawa), sebuah ungkapan rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rejeki serta keselamatan selama mereka
melaut. Ada delapan kelompok nelayan yakni Pandanarang, Donan, Lengkong, Karang
Kemiren, Sentolokawat, Tegalkamulyan, PPSC serta Bakung. Masing-masing kelompok
membawa Jolen ke Pendopo Wijaya Kusuma Sakti Kabupaten Cilacap untuk kemudian
bergabung dengan Jolen Tunggul dari Bupati selaku Tumenggung Duto Pangarso,
sebanyak sembilan Jolen (sesaji) dibawa dengan menggunakan perahu nelayan ke
pulau Majeti untuk kemudian dilarung ke laut lepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar